Mamat Metro

Mamat Metro

SUSAH SINYAL

Zaenal Radar

Perjalanan dari West Pamulang, Tangerang Selatan, menuju kawasan Epicentrum Kuningan lumayan melelahkan. Apalagi kalo ditempuh sore-sore hari Jumat, bersamaan orang-orang pulang kantor. Biasanya saya memilih bawa motor, karena enak bisa salip sana sini, membelah kemacetan jalan raya. Tapi sore itu cuaca mendung, dan gerimis jatuh satu-satu. Ya iyalah, kalo turun bareng-bareng namanya air bah! Saya memilih bawa mobil. Benar saja, saat memasuki tol BSD, hujan turun lumayan deras. Alhamdulillah saya bisa keluar pintu tol arah Mampang lumayan lancar, dan sudah bisa menduga kalo dari lampu merah Pasar Minggu sampai Mampang pasti mampet! Apalagi masih ada pengerjaan jalan jelang masuk jalan Rasuna Said. Khhh...

Premier SUSAH SINYAL, Jumat, 15/12
Kepenatan dalam perjalanan terobati saat sudah memasuki bioskop setelah menukar tiket undangan premier. Seperti biasa, sebelum pemutaran film, para pemain dan sutradara serta produser memberikan sambutan. Soleh Solihun yang jadi MC sore itu mulai menyebutkan satu persatu, maka munculah sang sutradara Ernest Prakasa, diikuti dengan anak dan istrinya (Meira Anastasia) yang turut berperan dalam film ini, lalu sejumlah pemain seperti Adinia Wirasti, Ge Pamungkas, Arie Keriting, Niniek L Karim, dan banyak lagi. Pokoknya panggung sampai penuh!! Luber. Dan ternyata tidak banyak basa basi, Ernest hanya memberikan sedikit kata sambutan, mengucapkan terima kasih kepada penonton yang hadir, lalu SUSAH SINYAL (SS) langsung diputar. Coba kalo semua orang di panggung itu diminta sambutan semua, bisa-bisa ada penonton yang ngorok karena kelamaan.

Rasa penasaran saya untuk melihat SS adalah, karena sudah dua film yang disutradarai Ernest, Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), keduanya menurut saya film yang lumayan-lah. Lumayan bagus. Itulah mengapa saya bela-belain nonton SS. Seperti janji Ernest dalam salah satu media, bahwa film dia berikutnya tidak lagi mengarah pada kemampuannya 'memainkan' dan 'mengolok-olok' ke-Cinaa-annya, namun memberikan hal yang lain. Walaupun saya masih melihat dalam beberapa scene SS, dia masih juga menyuguhkan gambaran soal ke-Cinaan-nya dengan menghadirkan sosok emak-nya yang bawel. Dan ini bukan hal yang buruk, sebab adegannya memang menarik, lucu, cair (Es kemong kali??).


Beberapa adegan segar muncul dari dialog-dialog para pemainnya, yang kebanyakan komika. Ernest memanfaatkan para komika (pelawak Stand Up Comedy), seperti Aci Resti, Acho, Gitong, Arif Didu, dan lain-lain, berperan dalam SS. Sebenarnya ini sudah banyak terjadi dalam film-film sebelumnya, atau film komedi yang bermunculan pasca Stand Up Comedi berkembang di panggung-panggung dan televisi.

Kekuatan SS menurut saya adalah, gak beda kayak yang dilakukan Ernest dalam dua film sebelumnya, dimana dia mampu meramu drama dan komedi yang bener-benermak jleb, penonton dibuat larut dalam kemelowan dan diselingi gelak tawa, ada perasaan miris, lalu disuguhkan kekonyolan, begitu seterusnya, dimana setiap adegan-adegan drama dan komedi selalu disuguhkan dengan punch line. Wabil khusus adegan-adegan komedi, karena mungkin Ernest berangkat dari dunia Stand Up Comedy, dan itu diterapkan dalam film-filmnya. Beberapa memang ada adegan 'garing', tapi itu lumayan mengasyikkan juga, karena ibaratnya menurut saya yang suka Soto Betawi, garingnya kerupuk itu dipadu dengan kuah Soto Betawi.

Selalu harus ada hikmah dan nilai dari sebuah film yang baik, bahwa SS berhasil memberikan suguhan yang menarik, di mana dalam cerita film ini premis-nya adalah bagaimana menyatunya kembali hubungan yang renggang antara orangtua dan anak. Dan saya rasa Ernest berhasil. Di akhir film, setelah terdengar suara ngakak di sana sini,  di samping saya ada seorang penonton yang sesegukan. Mungkin karena dia terlarut dengan film tersebut. Setelah sata tanya, "Mas terlarut dalam film ini, sampai mas nangis begitu?" Si mas-mas itu jawab, "Bukan, Om. Dari tadi saya mikirin, dompet saya hilang!"


Share on Google Plus

About zaenal radar

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Cowok Romantis

Cerpen  Zaenal Radar T. Dimuat majalah Gadis , No.30   11-20 November 2008 gbr: premiumtours.co.uk Bagiku, Palris cowok rom...