Oleh Zaenal Radar T.
Sumber: Harian Lampung Pos
Sumber: Harian Lampung Pos
Gbr: superkidsindonesia.com |
Seluruh penghuni istana kerajaan Al-Fatah merasa khawatir akan diri
Pangeran Hidayat. Sebab hingga Pangeran menginjak remaja, Pangeran masih saja
suka ngompol. Hal ini tak bisa ditutup-tutupi sebab Pangeran sendiri yang
selalu mengeluhkan kebiasaannya mengompol pada petinggi istana.
“Saya sangat berterima kasih sekali bila ada seorang ahli
kesehatan yang mampu mengobati penyakit saya ini...” lirih Pangeran Hidayat,
dalam suatu kesempatan di depan para petinggi istana.
“Ampun Pangeran. Kami sudah berusaha mencari tabib-tabib
hebat di seluruh negeri ini, tapi belum ada yang sanggup mengobati penyakit Pangeran,”
salah seorang menteri memberi jawaban.
“Bersabarlah, Pangeran. Mudah-mudahan suatu saat penyakit
ananda akan hilang sendiri...” Ibunda Permaisuri membesarkan hati Pangeran
Hidayat.
“Ampun Ibunda Permaisuri. Sepertinya kita telah mendapat
kutukan dari yang Maha Kuasa!” ujar Pangeran Hidayat akhirnya, dengan nada
kesal.
“Pangeran! Hati-hati kalau bicara!” Raja marah
mendengarnya. Seisi istana menjadi hening. Mereka pun tak percaya bila Pangeran
mengeluarkan kata-kata itu. Akhirnya Ibunda Permaisuri membawa Pangeran Hidayat
meninggalkan singgasana.
Permaisuri mengantar putranya hingga ke kamarnya.
“Ampun Ibunda Permaisuri! Ananda tidak bermaksud membuat
Ayahanda Raja marah. Ananda hanya kesal pada penyakit Ananda ini. Ananda
malu...”
“Sudahlah, Pangeran... Ibunda mengerti perasaan yang ananda
Pangeran rasakan. Berhentilah menyalahkan diri sendiri. Setiap penyakit adalah
cobaan yang Maha Kuasa. Bukan kutukan. Lebih baik kita cari jalan keluarnya...”
“Ananda bosan dengan semua ini, ibunda! Ananda ingin setiap
kali bangun dari tidur tidak mengompol seperti yang selama ini Ananda rasakan!
Ananda malu! Bagaimana bila Putri Nabila tahu, bila ananda masih
mengompol...?!”
Permasuri tersenyum mendengar putranya menyebut-nyebut
Putri Nabila. Putri Nabila adalah seorang putri cantik dari kerajaan Al-Rasyid,
yang akan dijodohkan menikah dengan Pangeran Hidayat. Barangkali Pangeran
Hidayat malu bila calon istrinya tahu, bahwa dirinya masih mengompol!
***
Beberapa tahun kemudian, ketika Pangeran Hidayat menikah
dengan Putri Nabila dari kerajaan Al-Rasyid, Pangeran Hidayat masih belum bisa
menghilangkan kebiasaan mengompolnya!
“Sejak kita menikah, sudah seminggu ini Dinda tak pernah
melihat Pangeran tidur...? Kenapa?! Apakah Pangeran sakit?!” tanya Putri
Nabila, pada suaminya.
Pangeran tidak menjawab. Pangeran malu. Pangeran memang tak
pernah tidur sejak menikah dengan Putri Nabila. Sebab bila tertidur, Pangeran
takut ketika terbangun dirinya mengompol!
“Dinda sudah tahu apa yang selama ini terjadi menimpa
Pangeran,” ucap Putri Nabila selanjutnya, membuat Pangeran Hidayat terperangah.
“Pangeran Hidayat suamiku, Dinda tahu bagaimana caranya agar Pangeran keluar
dari kebiasaan buruk itu!”
“Jadi... Dinda tahu kalau Kakanda Pangeran... masih suka
mengompol...?!”
“Ya! Sebenarnya cerita ini sudah Adinda dengar jauh sebelum
kita menikah!”
“Lalu... Apakah sekarang Dinda percaya pada cerita
itu...!?”
“Tidak! Sebab setelah hampir seminggu kita menikah, Adinda
tak pernah melihat Kakanda Pangeran mengompol!”
“Ya, Adinda benar... Sebab, sudah satu minggu ini Kakanda
tak pernah tidur...” Pangeran berkata lirih, membuat Putri Nabila menjadi
sedih.
“Maaf kalau Kakanda mengecewakan Dinda. Selama ini Kakanda
merahasiakan penyakit memalukan itu pada Dinda...”
“Kakanda Pangeran Hidayat. Kakanda tak perlu risau. Penyakit
Kakanda Pangeran pasti bisa diatasi!”
Pangeran Hidayat menggeleng, “Kakanda sudah merasa putus
asa akan masalah ini...” ujarnya, semakin sedih.
“Tenanglah Kanda Pangeran. Marilah kita atasi masalah ini
bersama-sama. Sekarang, tidurlah Pangeran. Pangeran pasti sudah mengantuk.”
“Kakanda tak mau tidur! Kakanda takut mengompol bila
terbangun!”
“Tidurlah, Kakanda. Tapi sebelum tidur, Kakanda ke kamar
kecil dulu. Kakanda buang air kecil dulu, barulah tidur...”
“Baiklah...” akhirnya Pangeran Hidayat menuju kamar kecil,
menuruti kemauan Putri Nabila. Setelah itu, ia pun tidur.
Ketika subuh tiba, Putri Nabila membangunkan Pangeran
Hidayat. Alangkah terkejutnya Pangeran Hidayat, karena dirinya tidak mengompol
lagi. Pagi itu Pangeran Hidayat tak henti-hentinya mengucap syukur, karena
dirinya tak mengompol.
Di malam selanjutnya, ketika Pangeran Hidayat ragu untuk
berangkat tidur, Putri Nabila memaksanya tidur. Seperti malam kemarin, sebelum
tidur Putri Nabila menyuruh Pangeran Hidayat ke kamar kecil terlebih dulu.
Setelah itu barulah Pangeran Hidayat tidur. Dan seperti pagi kemarin, ketika
terbangun Pangeran Hidayat tak lagi mengompol!
Begitupula di pagi selanjutnya, Pangeran Hidayat tidak
mengompol lagi. Mungkin karena sebelum
tidur Putri Nabila selalu menyuruhnya ke kamar kecil!
“Sudah tiga hari ini Kakanda tidak mengompol. Apakah
Penyakit Kakanda sembuh...?!” Pangeran Hidayat seolah tak percaya pada apa yang
ia alami.
“Sebenarnya ini bukan penyakit, Kakanda. Tapi kebiasaan.
Dinda kira... Kakanda sudah mengerti kenapa selama ini setiap bangun dari tidur
Kakanda selalu mengompol!”
Setelah mendengar
ucapan istri tercintanya, akhirnya Pangeran Hidayat menyadari, bahwa
kebiasaannya mengompol karena tak pernah membiasakan buang air kecil sebelum
tidur.***
0 comments:
Posting Komentar