Mamat Metro

Mamat Metro

Tendangan Si Madun, Serial Teve Yang Nendang!


Oleh: Zaenal Radar T.

Sulit rasanya membuat sesuatu yang belum ada, termasuk bicara soal cerita. Kita orang-orang kreatif pasti sepakat, bahwa di dunia ini tidak ada cerita original. Namun begitu, bukan etika yang baik kalau kita membuat cerita menjiplak dari cerita yang sudah pernah ada. Setuju. Itu namanya plagiat. Tapi kalau terisnpirasi boleh dong...?!


Tendangan Si Madun (MD Ent, MNCtv, 2012)

Sinetron Tendangan Si Madun, selanjutnya kita singkat TSM (MD Ent, MNCtv, 2012) bukan sinetron tentang bola pertama yang ada di televisi swasta kita. Sebelumnya sudah ada judul; Ronaldowati (Rapi Films, TPI, 2008), Bola (MD Ent, Indosiar, 2005), sekadar menyebut contoh. Itulah mengapa sebabnya, saya dan teman-teman team penulis (Naijan Lengkong dan Penny Cuong) berusaha untuk membuat tayangan ini berbeda dari tayangan sebelumnya. Maunya begitu. Dan ternyata, TSM yang didukung dengan pemain-pemain handal, sutradara dan editing keren, serta soundtrack yang easy listening, berhasil menarik hati pemirsa teve, karena TSM meraih rating/share lumayan tinggi dan sering berada di peringkat atas.



Tendangan Si Madun (MD Ent, MNCtv, 2012)

Problem menulis TSM adalah, selain menjahit cerita yang legit dan manis,  yaitu bagaimana serial ini lebih banyak menyuguhkan aksi-aksi ketimbang ngobrol sana-sini. Nah, aksi-aksi inilah yang membutuhkan kami harus mengadaptasi tontonan sebelumnya, seperti yang saya bilang pada awal tulisan, yakni terinspirasi dari apa yang sudah ada. Film tentang bola yang cukup fenomenal menurut saya, Shaolin Soccer (Stephen Chow, 2001). Saya sudah menonton sekitar tujuh atau delapan film tentang bola (nanti akan kita bahas di lain kesempatan), tetapi yang paling menarik perhatian adalah Shaolin Soccer besutan Stephen Chow. Banyak trik-trik dan intrik menarik pada film itu, yang bisa diterapkan dalam serial TSM!


Shaolin Soccer (2001)

Untuk menjaga ritme aksi-aksi setiap episodenya (karena TSM diminta 70 persen aksi dan sisanya drama/komedi/religi), maka penulis menyuguhkan premis tentang kompetisi sepak bola. Saya senang sekali saat ide memasukkan daftar klasemen team kompetisi dan daftar nama-mana pemain bola, termasuk strategi team sebuah kesebelasan ikut pula disisipkan dalam tayangan, yang mengingatkan para penonton akan melihat sebuah pertandingan di televisi!

 Tendangan Si Madun 2 (MD Ent, MNCtv, 2012)

Selanjutnya, setelah kompetisi selesai, semua teknik sudah ditunjukkan, apalagi yang harus disuguhkan. Apalagi? Apalagi? Apalagi? Ini pertanyaan asyik yang selalu terdengar, dan sebagai orang kreatif selalu menemukan jalan penyelesaian masalah. Maka team-team yang bertanding-pun tidak lagi didatangkan dari team-team normal, melainkan team-teman yang aneh, bahkan absurd kalau untuk bermain bola. Dalam dunia nyata memang mengada-ada, tetapi dalam dunia kreatif sah-sah saja. Namanya juga hiburan. Dalam pandangan saya, kalau kau mau nonton bola yang natural, nonton saja pertandingan liga. Tapi kalau kalian ingin menonton bola yang menghibur, tontonlah TSM. Hehe.***

 


Share on Google Plus

About zaenal radar

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Cowok Romantis

Cerpen  Zaenal Radar T. Dimuat majalah Gadis , No.30   11-20 November 2008 gbr: premiumtours.co.uk Bagiku, Palris cowok rom...