Oleh: Zaenal Radar T.
Dalam laman
Wikipedia dijelaskan; Antologi, secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani
yang berarti "karangan bunga" atau "kumpulan bunga", adalah
sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup
kumpulan puisi
(termasuk syair
dan pantun)
yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti
kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek,
novel
pendek, prosa,
dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis,
kumpulan cerita yang ditayangkan
dalam radio
dan televisi
juga tergolong antologi.
Nah,
sekarang kita bicara soal buku antologi. Senang sekali saya bisa diberi
kesempatan bergabung dengan komintas kepenulis seperti Forum Lingkar Pena
(FLP). Ada satu kebiasaan baik yang ada di FLP adalah, ketika kita sebagai
penulis ingin menyumbangkan sesuatu/materi buat seseorang, baik sahabat sesama penulis
yang tengah kesulitan maupun seorang tokoh yang membutuhkan bantuan, selalu saja ada inisiatif untuk membuat antologi, buku
kumpulan cerita atau tulisan non-fiksi, yang hasil penjualannya diperuntukan buat
menyumbang. Selain itu, memang ada sejumlah penerbit yang sengaja membuat antologi untuk dijual (alasan
bisnis).
Ikut
serta dalam sebuah antologi itu mengasyikan. Apalagi jika tujuan pembuatannya diperuntukkan bukan untuk kepentingan peribadi semata. Namun demi berbagi kepada yang membutuhkan. Sayangnya, belakangan penjualan buku sedang menurun, barangkali orang lebih suka buka gadget buat sosmed ketimbang membaca buku. Saya selalu berharap, semoga orang masih suka membaca buku. Dan para penulis buku bisa terus tumbuh semakin sejahtera, karya-karya yang dihasilkan semakin memberikan pencerahan dan kebahagiaan bagi pembacanya. ***
0 comments:
Posting Komentar