Cerpen Zaenal Radar T.
Dimuat di majalah Gadis, No. 26 2 – 12 Oktober 2009
Dimuat di majalah Gadis, No. 26 2 – 12 Oktober 2009
TERAS DEPAN
Cobalah kalian bayangkan, betapa indahnya duduk
saling pandang dan ngobrol sana-sini dengan gebetan di teras depan. Sambil
ngobrol, kita dan si dia menikmati camilan. Teh atau kopi bisa menambah
nikmatnya suasana. Apalagi kalo ortu tahu keberadaan kita, dan mereka
merestuinya. Duh, dunia serasa milik berdua. Yang lain nge-kos!
Biasanya sebuah teras terdapat kursi dan meja
yang berada di sudut. Setiap sisinya ada pot dengan berbagai macam bunga dan
jenis tanaman hias. Harum semerbak dari setiap bunga yang merekah menciptakan
kedamaian. Setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah wewangian. Setiap
baris kalimat yang tercipta adalah keharuman.
Tahukan kalian, paling asyiknya kalau minuman
atau makanan yang kita buat adalah hasil bikinan sendiri. Kita bisa cerita pada
gebetan kalo semua ini kita yang membuatnya. Si dia pasti akan mengatakan aku
cewek kreatif, pintar, jenius, oh... alangkah senangnya karena si dia
menyanjung kita.
Sepanjang bersamanya, kita mengorol tentang apa
saja. Tentang sekolah, guru yang nyebelin, atau temen-temen yang resek.
Menjelang malam, saat berpisah dengannya, sesaat dia memandang. Dia
menyunggingkan senyuman termanisnya, lalu membelai rambut kita. Setelah itu
meraih pergelengan tangan, dan mengecupnya dengan mesra.
“Aku pulang ya...”
“Oke, hati-hati. Thanks udah nemenin...”
“See
you...”
“Daaag....”
Kita mengantarnya sampai halaman, hingga dia
keluar dan menghilang.
RUANG TAMU
Nge-date
di ruang tamu, kayaknya asyik juga. Yang penting nggak ada anggota keluarga
yang bikin suasana jadi kacau. Kalau buat aku, yang penting nggak ada adikku.
Kalau sampai si Markum __adikku semata wayang yang bandelnya minta ampun itu__
ada diantara kami, kayaknya semua bakalan berantakan. Perlu kalian tahu, adikku
itu super nyebelin. Resek-nya nggak ketulungan. Aku berharap dia jauh-jauh dari
kami. Sehingga aku dan gebetan bisa asyik bercengkerama (cieeee...
bercengkerama... gila banget nih bahasa!).
Ketika berada di ruang tamu, mending semua
hal-hal yang bisa menyita pandangan dan pikiran lebih baik disingkirkan lebih
dulu. Jangan ada televisi menyala. Ingat, kalian harus paham, teve bisa
mengacaukan konsentrasi kita. Koran dan majalah juga lebih baiknya jauhin dulu
deh. Lebih baik nggak ada apa-apa. Soalnya, berduaan itu asyiknya curhat. Biar
aku banyak tahu tentang dirinya, dan dia juga tentu jadi banyak tahu tentang
diriku.
Nge-date
di ruang tamu kayaknya jadi kerasa resmi. Maksudnya, ortu sudah mengijinkan
pertemanan kita dan si dia. Soalnya pernah ada temen sekelasku, sudah jadian
setahun tapi masih nggak berani berduaan di rumah. Jangankan di rumah, sampai
halaman pun si do’i sudah ngumpet-ngumpet takut ketahuan orang rumah. Kaciaaan
deh.
Beda banget sama ortuku. Coba kalian pikir.
Beruntung banget jadi diriku. Papi dan Mami memberikan kebebasan padaku untuk
berhubungan sama cowok. Pesen mereka, yang penting aku dan cowokku mengerti
batas-batasnya. Kalian pasti pernah mendengar kabar tak mengenakan. Ada sepasang
anak muda yang berhubungan di luar batas, sehingga si cewek hamil dini diluar
nikah. Tentu saja selain malu pada diri sendiri, nama baik keluarga pun akan
tercemar. Bukan cuma sungai aja yang bisa tercemar, nama baik juga bisa
tercemar, lho! Hehe.
TAMAN KOTA
Nge-date di ruang terbuka nggak kalah asyiknya. Sambil menikmati udara bebas
dan bermacam-macam tumbuhan yang bertebaran, berdua dengan si dia rasanya
begitu indah. Setiap tanaman yang kita lalui seolah bersorak memberikan restu
kepada kita dan si dia. Setiap bunga yang merekah seperti tersenyum menyambut
kehadiran kita berdua. Kalian pasti pernah ke sebuah taman kota yang indah,
yang pentuh dengan pepohonan rindang dan bunga-bunga. Alangkah indahnya bukan?
Di sebuah bangku taman, kita dan dia bisa
duduk-duduk menghabiskan waktu dengan obrolan. Tentu yang kita bicarakan
hal-hal lucu dan menggelikan. Ketika lelah, mungin kita bisa menyandarkan
kepala di dadanya. Mendengarkan si dia bercerita, hingga mata ini terpejam
karenanya. Aha!
Di kompleks permukiman tempat aku tinggal,
barangkali seperti juga di taman-taman kota dimana kalian menetap, taman kota
dipenuhi berbagai macam tanaman. Selain itu, terdapat taman jajan. Berbagai
macam jenis makanan tersedia. Aku sendiri suka mie ayam atau bakso. Mungkin aku
bisa meminta si dia memesankannya bila aku lapar.
Kayaknya nggak ada salahnya kalau aku
bermanja-manja padanya. Saat makan bakso berdua, dia menyuapiku. Dan akupun
begitu, menyuapinya. Kita berdua saling suap-suapan. Jadi kayak pengangtin di
pelaminan. Ah, romantisnya...
Di taman kota, tentu saja kita dan si dia nggak
cuma duduk-duduk di bangku panjang. Kita bisa bermain-main di jalan setapak.
Bunga-bunga yang tumbuh memberikan jalan. Mereka tersenyum ikut merayakan
kebersamaan sepasang manusia yang tengah dimabuk cinta. Mereka bergembira
sebagaimana hati kita yang begitu cerianya.
Bila hujan turun, kita dan si dia berteduh di
bawah pohon yang rindang. Mungkin kalian pernah menonton film-film romantis.
Seorang cowok membuka jaketnya dan memberikannya kepada sang kekasih. Itu pula
yang dilakukan pacar kita saat air dari langit tumpah. Oh... si dia sungguh
perhatian. Dia ingin melindungi kita. Dia ingin kita nyaman di sisinya.
Nge-date
di ruangan terbuka seperti di taman kota, tidak hanya menyehatkan raga. Tetapi
sekaligus hati dan rasa yang berbunga-bunga.
CLUB
Nge-date
bersama gebetan di sebuah tempat clubing bisa jadi alternative lain. Coba
kalian bayangkan, sambil duduk menikmati makanan dan minuman, kita dan si dia
mendengarkan musik yang mengalun memenuhi ruangan. Dan dikemudian hari, setiap
lagu yang mengalun bakal jadi kenangan. Setiap mendengar lagu tersebut, ingatan
akan tertuju pada saat-saat dimana kita dan dia tengah bersama.
Meja di sudut ruangan mungkin menjadi pilihan.
Tak perlu-lah mempedulikan suasana di sekitar. Karena yang kita ingingkan
hanyalah kebersamaan antara kita dan si dia, bukan? Yang paling penting adalah,
kita tak akan terlarut ke dalam pesta buta. Jauh-jauh deh sama minuman
beralkohol. Asal kalian tahu, ortu kita pastinya melarang keras. Bahkan
merokokpun harus dihindari.
Bila sudah saatnya turun ke lantai dance, mungkin kesempatan itu tak kita
sia-siakan. Aku sendiri, akan berdansa menikmati kebersamaan aku dan dia.
Barangkali aku dan si dia akan saling pandang. Saling mengagumi satu dengan
lainnya.
Ingat, kalian harus menyadari, jam berapa
kalian harus pulang dari club. Aku khawatir ortu marah dan melarang kalian
kembali ke tempat yang sama di kemudian hari.
MAL
Meskipun hanya jalan-jalan dan nggak belanja,
nge-date sama si dia di Mal tetap
saja indah. Yang kita dan si dia lakukan keliling-keliling mal sambil pegangan
tangan, hanya melihat-lihat apa yang ada di etalase, atau kesibukan orang-orang
berbelanja.
Biasanya di mal terdapat toko buku. Barangkali
kita dan dia bisa melabuhkan diri di sana. Membaca buku-buku atau majalah.
Kalau ada yang cocok, kita bisa membelinya satu atau dua buku. Kupikir cewek
yang membaca buku adalah cewek yang cerdas. Dan nggak ada salahnya kan,
terlihat cerdas di depan cowok sendiri?
Bila merasa lelah, paling-paling mampir di food court. Nggak usah yang terlalu
mahal, pilihannya bisa yang sederhana saja, yang penting bisa mengisi perut
supaya nggak masuk angin. Hehe.
TEMPAT REKREASI
Bila tempat rekreasi yang jadi tujuan, cocoknya
bila mengisi liburan. Ini bisa kita lakukan bersama dengan sahabat-sahabat,
atau mungkin dengan sahabat-sahabat pacar kita. Atau bisa juga dengan keluarga
kita, atau dengan keluarganya. Yang paling penting, kita akan menikmati
kebersamaan kita dengan si dia.
Di tempat rekreasi, ada saatnya kita dan si dia
hanya berdua saja. Bila pergi ke pantai, mungkin kita dan dia naik perahu
berdua, menikmati pemandangan laut yang indah. Kalau ke pegunungan, kita dan
dia mendaki sampai jauh dan kelelahan. Kita akan istirahat dan membuka bekal
makanan dan minuman. Alangkah asyiknya berada berdua di tengah pegunungan.
Di tempat-tempat permainanpun tak kalah
asyiknya. Kalian pasti pernah bermain-main di tempat permainan air seperti water bom. Sepanjang permaian itu, kita
dan si dia tak henti-hentinya bercanda.
Dan sebenarnya, kalian pasti setuju, bahwa
dimanapun kita berada, kalau berdua dengan seseorang yang kita cintai, pasti
akan selalu indah dan menyenangkan... Termasuk ketika berada di bioskop.
BIOSKOP
Kalian pasti sepakat, menonton film berdua
dengan pacar di bioskop, tentu berbeda dengan menonton dengan sahabat atau keluarga. Film-film romantis
akan menjadi film favorite. Dan film horor akan menjadi kenikmatan tersendiri.
Saat adegan menyeramkan kita akan berlindung dibalik punggung si dia, atau
menutup kedua mata dengan jemarinya. Bisa jadi kita akan membenamkan kepala di
dadanya.
Berada di bioskop, sejak masih di ruang tunggu
penonton, sampai dengan melihat-lihat poster, atau memesan minuman, kita tak
akan jauh darinya. Meskipun menunggu adalah hal yang membosankan, tetapi
menunggu jam tayang bioskop sambil menikmati pop corn dan menyeruput fresh drink sama kekasih adalah hal yang
menyenangkan.
Seperti yang kubilang tadi, di tempat rekreasi
atau di bioskop dengan kekasih adalah hal yang menyenangkan. Sesuatu yang
begitu indah. Termasuk ketika berada di taman kota, ruang tamu atau di ruang
tengah rumah kita.
Sayangnya, sampai detik ini, meskipun aku
selalu membayangkan saat-saat terindah dengan kekasihku dimanapun aku berada,
aku tak pernah benar-benar merasakannya. Aku hanya bisa membayangkannya. Gimana
nggak? Jangankan pacar, gebetan aja aku belum punya! Capek deeeh...
*)Tangerang
Selatan, 2009
0 comments:
Posting Komentar