Mamat Metro

Mamat Metro

Raksasa Cebol

Oleh  Zaenal Radar T.

Dimuat di majalah Bobo,  Th. XXXIX, No. 28, 20 Okt 2011

gbr: publicdomainvectors.com



Bebu adalah makhluk raksasa yang tinggal di sekitar lereng gunung berapi. Tetapi tidak seperti raksasa lainnya, Bebu memiliki tubuh yang bulat dan pendek. Itulah mengapa sebabnya Bebu jarang sekali bergaul dengan sesama raksasa lainnya. Sebab setiap bertemu dengan raksasa lain, Bebu selalu merasa minder.
“Hahahaa... ada raksasa ceboool...!”
Raksasa cebol. Begitulah julukan buat Bebu. 
Ketika Bebu ke pasar, hampir semua raksasa di sekitarnya menatap ke arah Bebu. Bebu jadi malu. Bebu sedih. Bebu pun berlari menjauhi pasar. Dan saat tiba giliran panen tiba, disaat para raksasa memetik buah dengan mudahnya, Bebu merasa kesulitan karena tubuhnya yang pendek. Satu anak tangga saja tidak cukup untuk membuat Bebu mampu memetik buah.
“Sudahlah Bebu, kamu tidak usah memetik buah. Kamu makan saja...” ucap adiknya. Dan Bebu pun menjadi semakin sedih. Bebu pergi meninggalkan semua raksasa dan seperti biasa, menyendiri.
“Kenapa sih aku terlahir seperti ini...?” tanya Bebu pada dirinya sendiri.
Bebu heran. Dalam keluarganya, tak ada yang memiliki tubuh seperti dirinya. Bapak dan ibunya memiliki tubuh yang tinggi dan besar seperti raksasa pada umumnya. Apalagi kakaknya, yang memiliki tubuh lebih tinggi dan besar dibanding raksasa lainnya. Bahkan adiknya pun, jauh lebih tinggi dan besar dibanding Bebu.
“Ayah, kenapa tubuh saya tidak seperti raksasa lainnya?” tanya Bebu suatu hari.
Ayah sesaat diam. Ayah sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan Bebu. Lalu Ayah tersenyum, seolah menemukan jawaban.
“Bebu... pasti Sang Pencipta punya maksud lain mengapa tubuh kamu tidak seperti raksasa lainnya.”
“Ohh... supaya saya dihina dan dipandang sebelah mata oleh raksasa lainnya? Begitu kan, ayah?”
“Tentu bukan, sayang...”
“Lalu kenapa...?”
Ayah seperti kehabisan kata-kata. Bebu pun berlari menjauh. Bebu tak mempedulikan meskipun ayah memanggil-manggil Bebu.
Pada akhirnya Bebu tak lagi terlihat diantara raksasa-raksasa lainnya. Bebu lebih suka menyendiri. Tempat yang paling disukainya adalah sebuah goa kecil yang terletak di kaki bukit.
Hampir setiap hari Bebu berada di dalam goa sendirian. Biasanya Bebu membawa makanan dan minuman. Setelah selesai makan dan minum, biasanya Bebu tidur-tiduran di dalam goa tersebut. Kadangkala Bebu tidak mau pulang. Bebu tinggal di dalam goa tersebut. Di dalam goa itu terdapat banyak simpanan makanan yang Bebu bawa dari rumah. Bebu memiliki semacam lumbung makanan. Tak ada satu raksasapun yang tahu keberadaan goa tersebut. Selain itu, karena tak ada raksasa yang memiliki tubuh cebol seperti tubu Bebu. Mereka tidak akan muat memasuki goa yang kecil dan teramat dalam itu.
***
Suatu sore, ketika Bebu keluar dari dalam goa, Bebu bingung karena tidak menemukan satu makhlukpun. Bebu baru menyadari bila dirinya hampir seharian tertidur di dalam goa. Saat melihat ke sekeliling, Bebu terkejut karena hampir semua rumah roboh dan hangus terbakar. Mayat raksasa dengan tubuh mengerikan bergelimpangan dimana-mana.
“Bebuuu...!!!” terdengar suara memanggil-manggil nama Bebu. Bebu mencari-cari asal suara. Ternyata itu adalah Ayahnya. Bebu segera berlari dan memeluk Ayah.
“Ada apa Yah? Apa yang terjadi...?!”
“Syukurlah kamu selamat... tadi siang ada awan panas menyergap kampung ini.”
“Mana ibu dan saudara-saudara saya...?”
Ayah bukan menjawab pertanyaan Bebu, melainkan terisak sambil meneteskan airmata.
“Dimana mereka, Yah...?”
“Ibu dan kakak serta adik kamu sudah meninggal dunia...”
 Bebu semakin bingung. Bebu memang tidak mengetahui peristiwa ini karena dia berada di dalam goa. Goa tempat Bebu biasa bersembunyi.
Beberapa saat kemudian beberapa raksasa yang selamat berdatangan. Mereka sedih karena kehilangan sanak saudara. Selain itu, mereka mulai merasa lapar. Bebu pun meminta semua raksasa menunggunya di depan sebuah goa. Bebu akan mengambil makanan untuk mereka.
Semua raksasa heran melihat Bebu membawa banyak makanan. Bebu dengan cekatan memberikan makanan kepada Ayah dan raksasa lainnya. Semua raksasa berterima kasih kepada Bebu. Kalau tidak ada Bebu, di dalam keadaan darurat seperti ini, mungkin mereka akan mati lemas karena tidak ada makanan yang bisa dimakan.
Ayah pun bangga pada Bebu. Demikian juga raksasa lainnya. Kini Bebu menyadari juka raksasa seperti dirinya dibutuhkan oleh raksasa lainnya. Dan Bebu berjanji untuk melanjutkan hidup dan tidak minder lagi.
        Beberapa tahun kemudian, Bebu dikenal sebagai raksasa penyelamat. Bebu selalu mendapat makanan dan buah-buahan jika panen tiba. Ini semua sebagai balas budi buat Bebu yang pernah menyelamatkan banyak raksasa ketika terjadi musibah. Kini Bebu tak lagi sedih apalagi menyesali diri. Bebu lebih banyak bersyukur karena tercipta beda dari yang lainnya.***
Share on Google Plus

About zaenal radar

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Cowok Romantis

Cerpen  Zaenal Radar T. Dimuat majalah Gadis , No.30   11-20 November 2008 gbr: premiumtours.co.uk Bagiku, Palris cowok rom...