*) Zaenal Radar
Dika dan Zumi ribut soal acara bukber yang akan mereka gelar. Bang Roger bukannya menengahi, tapi malah memperkeruh keadaan. Beruntung Ustadz Sobrak datang, dan menjelaskan bahwa setiap urusan kudu diselesaikan dengan musyawarah.
Gbr. insidehighered.com |
"Inget ya, setiap urusan kudu pake musyawarah supaya ada kesepakatan. Paham nih semua?" Bang Roger, Dika dan Zumi mengangguk.
Sepulang dari mushola, Bang Roger Cs dikejutkan oleh seorang ibu hamil yang terjatuh dari sepeda motor. Bukannya menolong, ketiganya sibuk berdebat soal kemana seharusnya ibu hamil itu dibawa.
"Mendingan kita bawa ke Puskesmas aja, Bang. Kan lebih deket?"
"Gimana kalo ke RSUD?"
"Wah, jangan deh. Pelayanannya kurang bagus. Mendingan ke rumah sakit internasional ajaaa...!"
Semua tidak mau mengalah, sampai akhirnya Ustadz Sobrak lewat dan mendekati Bang Roger Cs.
"Ada apa iniiii.... heran, kok kagak pernah lepas sama yang namanya ribut-ribut?
"Tadz, kita bukannya ribut. Tapi lagi bermusyawarah. Kan Ustadz yang bilang, kalau ada perbedaankita kudu bermusyawarah supaya ada jalan keluar! Begono, Tadz..."
"Ane ngartiii. Emang ente lagi pada musyawarahin apaaa?"
"Ini Pak Ustadz. Ada ibu-ibu hamil tua yang pengen lahiran. Kita lagi musyawarahin kudu dibawa kemana ibu ini...?"
"Ente semua telaaat! Tuh ibu-ibu udah ditolong sama orang laen. Noh, liaaaattt!!"
Roger Cs kaget melihat sebuah mobil yang sudah melaju membawa ibu-ibu hamil yang jatuh tadi.
"Musyawarah boleh aja, tapi jangan kelamaan!"
Ustadz Sobrak lalu pergi. Roger Cs melongo.
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya" [Ali-Imran : 159]
0 comments:
Posting Komentar