Zaenal Radar
 |
| Gbr: suluttoday.com |
Kurang seminggu dari sekarang, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Sudah seharusnya bulan yang suci kita sambut dengan bahagia. Karena pada bulan puasa nilai ibadah akan dilipatgandakan. Kata Ustadz Sodik, ibadah pada hari biasa dapat satu, tapi pas ibadahnya di bulan puasa dapat sepuluh.
Dan pada bulan puasa nanti, kegiatan selain yang sifatnya mendatangkan nilai ibadah, kudu dihindari. Maka enggak heran juga kalau momen-momen menjelang hari "H" ramadhan, ada sekelompok masyarakat yang bikin acara 'penutupan'. Maksudnya adalah, ada batas waktu di mana sebuah kegiatan ditutup, karena jengah atawa gak enak body kalau di lakukan pada bulan ramadhan. Misalnya dangdutan, makan di siang hari, ajojing, pesta-pesta kecil. Jadi sebelum ramadhan itu datang, maka diadakan acara penutupan dengan acara hiburan dangdut, atau makan-makan, dan lain sebagainya.
Tapi aneh bin ajaibnya, kegiatan religius juga ada yang ditutup. Misalnya, penutupan pengajian rutin, penutupan pengajian arisan bapak-bapak, dan lain sebagainya. Yang jelas, semua dilakukan untuk menyambut datangnya bulan penuh kemenangan. Barangkali semua itu dilakukan karena semua orang ingin konsentrasi untuk melakukan ibadah puasa.
Saya berharap, orang-orang yang biasa korupsi, enggak usah ikut-ikutan bikin acara penutupan. Misalnya dia korupsi besar-besaran di awal mau puasa, karena takut melakukannya saat puasa berlangsung. Hehe.***
0 comments:
Posting Komentar