*) Zaenal Radar
Dalam tausiahnya, Ustadz Sobrak mengatakan bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan yang manis-manis. Roger mengangguk-angguk sambil matanya terkantuk-kantuk.
"Roger, ente paham kagak?"
Roger kaget, dia mengucek matanya sambil mengangguk, "Paham dong, Tadz! Hehe..."
Setelah tausiah ditutup, Roger mengumumkan bahwa besok dia akan menggelar buka puasa bersama di rumahnya. Dia akan menediakan hidangan berbuka sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.
"Jiaaah, gaya amat bang! Paling juga bukaan sama lontong...?" ucap Dika.
"Sama bakwan terus sambel kacang, deh! Hehe..." tambah Zumi.
"Eh, jangan menghina looh!! Ntar lo liat ajahhh!!" Roger jadi kesal. Untung Ustadz langsung menengahi.
Keesokan sorenya, beberapa jamaah berbuka puasa di rumah Roger. Roger senang sekali karena Tabitha adiknya Ustadz yang cantik ikutan.
Setelah bedug berbunyi, semua jamaah menikmati makanan yang disediakan. Setelah hidangan pembuka, yakni berupa es sirup, teh manis hangat dan buah-buahan, disajikan pula makanan berat berupa batu bata, semen, aeh... maksudnya nasi, sayur sop, ayam bakar, rendang, dan lain-lain. Semua orang yang menikmati hidangan nampak terheran-heran.
Ustadz langsung menarik lengan Roger ke belakang, diikuti Dika dan Zumi yang juga tampak heran.
"Roger, ini makanan yang ente siapin manis semua rasanya," ujar Ustadz dengan wajah agak kesal.
"Lah, kan Ustadz yang bilang, berbuka puasa itu pake yang manis-manis. Ustadz pegimana, sih...!?"
"Ente udah bener. Tapi bukan berarti nasi, sayur sop, ikan bakar... semua ente bikin manissss...!?"
Dika dan Zumi geleng-geleng kepala. Roger terdiam sebentar, pas mau ngomong langsung dipotong Ustadz Sobrak, "Udah kagak usah bela diri! Kemaren bilangnya udah paham!"
Ustadz pergi. Dika dan Zumi mendekati Roger.
"Abang gimana, sih?" kata Dika.
"Ustadz marah, tuh..." sambung Zumi.
"Gua heran, kenapa jadi serba salah terus, ya? Ini salah, itu salah...?!"
Ustadz balik lagi sambil membawa semangkuk sayur, "Nih, Ger! Ente cobain sayur sop. Mana ada sayur sop manis?! Dipakein sirup nih kayaknya. Ayo cobain...!!!"
Roger mencicipi sayur sop, dan dia mengerjap-ngerjapkan matanya, "Manis banget, Tadz! Ini pasti kerjaan nenek ane!!!"
Dika dan Zumi kembali cekikikan. "Pake nyalahin orang lagi...??!" ucap keduanya.
Roger kesal dan menarik lengan Dika dan Zumi, "Heh, banyak omong lo! Ayo sekarang lo makan nih sayur!!"
"Roger, gak usah nyuruh si Dika sama Zumi. Coba ente aja yang makan, ane pengen liat! Ayooo..."
Roger dengan terpaksa makan sayur dan lauk lain.
"Enakkk...?"
"Manis, Tadz... Rasul suka, nih...?!"
"Suka apanyaaahhh...?! Ente selalu aja salah paham!"
Dika dan Zumi kembali cekikikan melihat ekspresi Roger yang lagi makan.
Al-Hadits: “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
Dalam tausiahnya, Ustadz Sobrak mengatakan bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan yang manis-manis. Roger mengangguk-angguk sambil matanya terkantuk-kantuk.
![]() |
Gbr: kabarmakkah.com |
"Roger, ente paham kagak?"
Roger kaget, dia mengucek matanya sambil mengangguk, "Paham dong, Tadz! Hehe..."
Setelah tausiah ditutup, Roger mengumumkan bahwa besok dia akan menggelar buka puasa bersama di rumahnya. Dia akan menediakan hidangan berbuka sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.
"Jiaaah, gaya amat bang! Paling juga bukaan sama lontong...?" ucap Dika.
"Sama bakwan terus sambel kacang, deh! Hehe..." tambah Zumi.
"Eh, jangan menghina looh!! Ntar lo liat ajahhh!!" Roger jadi kesal. Untung Ustadz langsung menengahi.
***
Keesokan sorenya, beberapa jamaah berbuka puasa di rumah Roger. Roger senang sekali karena Tabitha adiknya Ustadz yang cantik ikutan.
Setelah bedug berbunyi, semua jamaah menikmati makanan yang disediakan. Setelah hidangan pembuka, yakni berupa es sirup, teh manis hangat dan buah-buahan, disajikan pula makanan berat berupa batu bata, semen, aeh... maksudnya nasi, sayur sop, ayam bakar, rendang, dan lain-lain. Semua orang yang menikmati hidangan nampak terheran-heran.
Ustadz langsung menarik lengan Roger ke belakang, diikuti Dika dan Zumi yang juga tampak heran.
"Roger, ini makanan yang ente siapin manis semua rasanya," ujar Ustadz dengan wajah agak kesal.
"Lah, kan Ustadz yang bilang, berbuka puasa itu pake yang manis-manis. Ustadz pegimana, sih...!?"
"Ente udah bener. Tapi bukan berarti nasi, sayur sop, ikan bakar... semua ente bikin manissss...!?"
Dika dan Zumi geleng-geleng kepala. Roger terdiam sebentar, pas mau ngomong langsung dipotong Ustadz Sobrak, "Udah kagak usah bela diri! Kemaren bilangnya udah paham!"
Ustadz pergi. Dika dan Zumi mendekati Roger.
"Abang gimana, sih?" kata Dika.
"Ustadz marah, tuh..." sambung Zumi.
"Gua heran, kenapa jadi serba salah terus, ya? Ini salah, itu salah...?!"
Ustadz balik lagi sambil membawa semangkuk sayur, "Nih, Ger! Ente cobain sayur sop. Mana ada sayur sop manis?! Dipakein sirup nih kayaknya. Ayo cobain...!!!"
Roger mencicipi sayur sop, dan dia mengerjap-ngerjapkan matanya, "Manis banget, Tadz! Ini pasti kerjaan nenek ane!!!"
Dika dan Zumi kembali cekikikan. "Pake nyalahin orang lagi...??!" ucap keduanya.
Roger kesal dan menarik lengan Dika dan Zumi, "Heh, banyak omong lo! Ayo sekarang lo makan nih sayur!!"
"Roger, gak usah nyuruh si Dika sama Zumi. Coba ente aja yang makan, ane pengen liat! Ayooo..."
Roger dengan terpaksa makan sayur dan lauk lain.
"Enakkk...?"
"Manis, Tadz... Rasul suka, nih...?!"
"Suka apanyaaahhh...?! Ente selalu aja salah paham!"
Dika dan Zumi kembali cekikikan melihat ekspresi Roger yang lagi makan.
Al-Hadits: “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
0 comments:
Posting Komentar