*) Zaenal Radar
Selepas Zuhur, Roger hampir memukul seseorang yang sedang makan dan minum di teras masjid. Kalau saja tidak ada Ustadz Sobrak, orang yang dianggap tidak tahu diri itu sudah babak belur dihajar Roger.
"Tahan emosi ente, Ger! Tanya dulu baik-baik kenapa dia buka puasa. Jangan-jangan dia lagi sakit, atau kenapa..." ucap Ustadz Sobrak, menenangkan Roger.
![]() |
Gbr: salmanitb.com |
Setelah ditanya, orang itu menjawab kalau dirinya musfir. Ustadz lalu menjelaskan kepada Sobrak, yang disebut musafir itu seseorang yang telah melakukan perjalanan jauh.
"Denger ya Ger. Kata Nabi, musafir itu dibolehkan kagak puasa."
Roger mengangguk-angguk, lagaknya kayak sudah paham.
***
Siang berikutnya, Roger punya rencana brilian. Dia mengajak Dika dan Zumi untuk menjadi musafir. Kedua anak muda tanggung itu diajak keliling kompleks.
"Ngapain, bang?" tanya Dika.
"Kita jadi musafir. Kita lakukan perjalanan jauh dari ujung kompleks sampai perbatasan kampung." Roger menjelaskan.
"Ntar kita haus, bang! Terus gimana kalo mendadak laper...?" kata Zumi.
"Justru ituuuuuh... kata Ustadz Sobrak, seseorang yang udah melakukan perjalanan jauh, dia boleh buka puasaaa!"
Dika dan Zumi mengangguk-angguk. Keduanya pun mulai berjalan dari ujung kompleks. Di tengah jalan, mereka kehausan. Maklum saja, cuaca siang itu terik. Matahari membakar ketiganya. Beruntung ada warung yang buka Ketiganya mampir minum. Roger sempat meminta Dika dan Zumi sembunyi, soalnya dia melihat Tabitha lagi melintas. Sayangnya. Roger terlambat memberi tahu. Tabitha terlajur melihat ketiganya lagi minum teh botol dan mengunyah makanan.
Ustadz mendatangi Roger Cs setelah ditelpon Tabitha. Soalnya, sebelum Tabitha pergi, Tabitha tahu kalau Ustadz lagi mencari-cari Roger Cs buat bantuin bersihin mushola. Ustadz marah saat tahu Roger Cs ketahuan lagi buka puasa.
"Tadz, kita cuman ngikutin anjuran Bang Roger!"
"Iya, Tadz! Kita kan musafir! Melakukan perjalanan jauh!"
Ustadz menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan kemarahan.
"Ente tahu kagak apa yang disebut musafir! Musafir itu bukan kerjaan keliling kompleks kayak ente-ente pada! Yang disebut musafir itu seseorang yang melakukan perjalanan, yang ada gunanya. Ada keperluan yang jelas. Dan minimal orang itu melakukan perjalanan sejauh 80 kilo meter!"
Roger, Dika dan Zumi tersentak. Ketiganya melongo.Dika dan Zumi lalu menatap Roger, seolah ingin menumpahkan kesalahan padanya.
"Heh, kenapa lo pada melotot ke gue?!"
"Ini semua gara-gara Bang Roger!!!" teriak Dika dan Zumi serempak.
"Pak Ustadz, terus gimana nih...?" tanya Zumi, sambil menunduk dan merasa bersalah.
"Ya udah deh! Ente bertiga kan terlanjur pengen disebut musafir. Kalo ane hitung-hitung dari ujung kompleks ke sini paling baru lima kilo. Supaya menuhin syarat disebut musafir, ente semua lanjutin aja keliling kompleks sampe kampung sepuluh kali, sampe jauhnya minimal 80 kilo meter!"
"HAAHHHH...!???"
Dika dan Zumi melongo, lalu keduanya kembali menatap Roger, "Bang Rogeeerrrrr...!!! Arrrggg...!!!" ***)
Dari 'Aisyah
radliyallâhu 'anha, isteri Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bahwasanya Hamzah
bin 'Amr al-Aslamiy berkata kepada Nabi, "Apakah aku boleh berpuasa di
dalam perjalanan?." - Dia seorang yang banyak berpuasa - lalu Beliau
bersabda, "Jika kamu mau, silahkan berpuasa dan jika kamu mau, silahkan
berbuka (tidak puasa)." (HR.Muslim)
0 comments:
Posting Komentar